Kamis, 01 Januari 2009

Eskhatologi 1

I. PENDAHULUAN
Setiap sistem teologi memiliki eskatologinya sendiri. Bila ada permulaan pasti pula ada akhirnya. Eskhatologi adalah pelajaran yang mempelajari perkara-perkara akhir. Perkara-perkara terakhir adalah karya-karya penghakiman dan penyelamatan yang dilakukan oleh Allah dalam kerajaanNya di dunia ini untuk menyempurnakan pola, menggenapi rencana dan mencapai tujuanNya bagi setiap ciptaanNya. Sejak semula Tuhan terus membimbing segala sesuatu menurut pola rencana dan tujuan yang tertentu sekalipun terus diselewengkan dan dilawan oleh kejahatan, kuasa iblis dan keputusan-keputusan manusia yang bersifat dosa. Dalam sejarah manusia di dunia ini nyatalah bahwa pola, rencana dan tujuan Allah bagi ciptaanNya belum sempurna, genap atau tercapai. Melalui perkara-perkara terakhir ini Tuhan akan menyempurnakan pola, menggenapi rencana dan mencapai tujuanNya bagi setiap ciptaanNya.
Kepercayaan Kristen mengenai perkara-perkara terakhir berlainan sekali dengan agma-agama lain. Menurut kepercayaan Kristen, Allah telah mulai menyatakan perkara-perkara terakhir dalam sejarah manusia. Titik permulaan perkara-perkara terakhir adalah kedatangan Kerajaan Allah dalam Yesus Kristus. Pola Allah mulai disempurnakan, rencana Allah mulai digenapi dan tujuan Allah mulai dicapai bagi ciptaanNya dalam pribadi dan pelayanan Yesus. Mujizat-mujizat yang dilakukan Tuhan Yesus dalam Kerajaan Allah di dunia ini menyatakan berakhirnya zaman yang lama dan dimulainya zaman yang baru. Karya-karya Yesus dalam perjuanganNya untuk meruntuhkan kuasa iblis dan kejahatan menunjukkan sifat-sifat perkara terakhir. Menurut Perjanjian Baru, Yesus telah menjatuhkan hukuman atas dosa dan kejahatan bagi setiap ciptaanNya. Bahkan hidup kekal telah disediakan bagi manusia oleh Yesus Kristus. Akan tetapi sampai pada saat ini perkara-perkara terakhir yang dilakukan Allah dalam kerajaanNya di dunia ini belum berakhir. Dalam Perjanjian Baru (Matius 24:1-36; Lukas 21:5-36), titik penyelesaian perkara-perkara terakhir tidak dapat kita ketahui. Kita hanya diberitahu bahwa zaman ini tentu akan berakhir di tandai dengan kedatangan Yesus kembali ke dunia. Keadaan yang berlaku bagi semua perkara itu tersimpul dalam sebuah ungkapan sudah mulai, terus berlangsung, dan akan genap. Kita tidak diberitahu berapa lamanya zaman yang terakhir ini berlangsung. Kita hanya nyakin bahwa semua perkara terakhir yang sudah dimulai Tuhan Yesus akan digenapi sesuai dengan rencanaNya. Jadi perkara-perkara terakhir menyangkut perjalanan hidup manusia maupun sejarah manusia secara historis (sejarah manusia) merupakan perkara-perkara terakhir yang akan digenapi dan berakhir pada saatnya.

1 komentar: